EXTRA PART II: Cara Mempercepat Koneksi Internet Smart Evdo

1 Januari 2011

Setelah sebelumnya saya posting tips agar koneksi SMART EVDO tetap stabil dan berjalan mulus, kali saya berbagi tips cara mempercepat koneksi internet SMART EVDO, atau istilahnya optimalisasi. Nah, kalau anda tertarik ikuti tahapan dibawah ini. Oiya, hal dibawah ini juga berlaku kepada layanan akses data yang lain (saya coba untuk Telkomsel Flash, perubahannya cukup lumayan, setelah selama ini saya paling benci untuk menggunakan TFlash, karena leletnya itu!)

   1. Klik start
   2. Pilih Run>>> Lalu ktikkan gpedit.msc Kemudian Tekan Enter
   3. Pilih Administrative Template
   4. Pilih Network setelah itu Qos Packet Scheduler.
   5. Ubah Limit Outstanding Packet dari Not Configured menjadi Enabled
   6. Pada Limit Reserveable Bandwidth ubah limit menjadi 0%.

Nah Sekarang Buka Browser Mozilla dan dan ketikkan about:config >> Klik “i’ll be careful, I Promise!”.

Cari menu-menu dibawah dan setting seperti settingan dibawah ini :

    * network.http.pipelining setting menjadi true
    * network.http.pipelining.maxrequests setting antara 30-100
    * network.http.proxy.pipelining setting menjadi true
    * Setelah selesai, buat file baru Integer dengan cara klik kanan disembarang tempat pada firefox tadi >> New >> Integer. Isikan dengan nama nglayout.initialpaint.delay dan valuenya 0. Restart browser anda dan lihat perbedaannya.

Untuk mengoptimalkan koneksi, anda bisa atur mengkonfigurasi Modem USB Smart EVDO anda dengan masuk pada menunya. Masuk pada menu Setting (menu bagian bawah) dan anda ganti default number (#777), username (smart) dan password (smart) dengan kombinasi berikut :

number : *98#
username : cdma atau wap
password : cdma atau wap
number : *31*11111#
username : cdma atau wap
password : cdma atau wap
number : *98#
username : cdma atau wap
password : cdma atau wap
username : telkom / password : telkom / dial-number : 080989999

Penggantian number, username dan password diatas digunakan untuk memakai channel lain dari layanan smart karena biasanya channel defaultnya sering ramai digunakan.
READ MORE - EXTRA PART II: Cara Mempercepat Koneksi Internet Smart Evdo

Groupon Perkuat Ekspansi Pasar di Asia

2 Desember 2010



Berita seputar Groupon bukan hanya tentang rumor tawaran akuisisi yang akan dilakukan Google sebesar 6 miliar dollar, naik dari tawaran sebelumnya , di mana Groupon dikabarkan akan dibeli dengan harga 2,5 miliar dollar.

Groupon, yang merupakan penyedia layanan daily-deals yang sangat populer, telah melakukan akuisisi atas beberapa perusahaan di Asia Timur dan Asia Tenggara dan menambah ekspansi pasar mereka ke negara Hong Kong, Singapura, Filipina dan Taiwan. Groupon mengakuisisi uBuyiBuy, Beeconomic, dan Atlaspost dengan jumlah akusisi yang tidak diumumkan. Ketiga situs ini mewakili negara Hong Kong, Singapura, Filipina, serta Taiwan.

Akuisisi ini juga akan menambah jangkauan Groupon di pasar Asia (Asia Timur dan Tenggara) setelah mereka memasuki pasar Asia lewat Jepang pada bulan Agustus 2010. Layanan uBuyiBuy dan Beeconomic juga merupakan pemain dominan untuk penyedia layanan pembelian secara kolektif, sedangkan Atlaspost merupakan jejaring sosial berbasis lokasi dengan lebih dari 1.2 juta pengguna di Taiwan dan meluncurkan platform pembelian secara grup pada bulan Agustus 2010. Ketiga situs ini akan bertransisi dan berada dibawah merek Groupon.

Berikut komentar pihak Groupon atas akuisisi ini yang saya kutip dari situs BusinessWire:

    “We see enormous potential in the Asian marketplace, and the expansion of Groupon to Hong Kong, Singapore, the Philippines and Taiwan is an important next step,” said Rob Solomon, president and chief operating officer of Groupon. “We’re excited to leverage an incredibly Internet-savvy customer base to generate increased sales for local merchants.”

Groupon menjadi salah satu layanan yang banyak diperbincangkan, bahkan sebelum rumor tentang akuisisi oleh Google, jumlah pengguna yang mencapai 33 juta subscriber dari sekitar 35 negara serta pendapatan yang mereka hasilkan adalah beberapa kesuksesan yang mereka miliki sebagai daya tarik. Model bisnis mereka yang cukup jelas juga memunculkan berbagai clone, termasuk di Indonesia.

Selain akuisisi atas 3 situs di Asia, Groupon ternyata tidak hanya disibukkan dengan menjawab pertanyaan tentang apakah mereka sedang membicarakan kesepakatan harga pembelian dengan Google, mereka juga meluncurkan fitur Groupon Stores dan Deal Feed. Seperti yang dituliskan TechCrunch, Groupon Stores memberikan fasilitas bagi merchant untuk menawarkan penawaran yang terkustomisasi dengan potongan komisisi sebesar 10% sedangkan Deal Feed adalah fasilitas yang memungkinkan pengguna untuk melihat feed yang terkustomisasi dari berbagai aktivitas deal yang terjadi di Groupon.

Groupon juga diberitakan melakukan akuisisi lain, yaitu akuisisi atas Ludic Labs yang merupakan penyedia jasa pemasaran lokal asal California. Minggu yang sibuk bagi Groupon, kini tinggal kabar akuisisi atas Groupon sendiri saja yang belum bisa dipastikan kejelasannya, namun beberapa sumber mengatakan bahwa percakapan yang berhubungan dengan kesepakatan ini akan segera muncul.

Layanan daily-deals atau penyedia diskon juga mulai popular di Indonesia, para Groupon clone ini juga masing-masing memberikan penawaran potongan harga, voucher atau diskon berbagai produk dari merchant pada konsumen Indonesia.

Kini Groupon telah menambah amunisi mereka untuk menguasai pangsa pasar Asia, apakah ini juga akan terjadi dengan pangsa pasar Indonesia, di mana Groupon akan secara resmi memakai nama merek mereka untuk memberikan penawaran pada konsumen Indonesia? Atau jangan-jangan mereka akan mengakuisisi clone mereka di sini.
READ MORE - Groupon Perkuat Ekspansi Pasar di Asia

Statistik Dari Scoop, Aplikasi Buatan Apps Foundry



Setelah peluncurannya beberapa hari yang lalu, sekitar tanggal 23 November 2010, aplikasi buatan Apps Foundry, Scoop ternyata mengikuti jejak aplikasi buatan Apps Foundry sebelumnya, dan menjadi salah satu aplikasi gratis paling populer di Apple App Store (Indonesia).

Apps Foundry merupakan salah satu startup yang mendapatkan investasi dari East Ventures bersama dengan Urbanesia, Tokopedia, Scraplr, PriceArea, dan Foound (Singapura). Apps Foundry sendiri berbasis di Singapura-Jakarta dan berfokus pada pengembangan aplikasi perangkat bergerak mulai dari iPhone, iPad, Blackberry dan Android. Scoop merupakan aplikasi iPad yang bisa digunakan untuk membaca majalah, Scoop saat ini menyediakan berbagai edisi majalah yang didistribusikan di Indonesia dan Malaysia.

Seperti yang dijelaskan oleh Wilson dari Apps Foundry, aplikasi iPad Scoop sejak kemunculannya mendapatkan sambutan yang cukup baik, selama dua hari setelah diluncurkan, Scoop menjadi aplikasi gratisan yang berada di posisi pertama, untuk aplikasi iPad di app store (ID). Ini mengingatkan kita pada aplikasi lain buatan Apps Foundry, aplikasi Kaskus untuk iPhone, yang juga menjadi salah satu aplikasi paling populer setelah beberapa hari diluncurkan.

Untuk informasi statistik singkat lainnya, selama periode 23 November sampai dengan 30 November 2010, Scoop telah menyediakan terbitan dari 25 penerbit majalah yang bisa diunduh, baik itu yang tersedia secara gratis atau majalah yang bisa dibeli oleh pengguna.

Dalam rentang waktu seminggu tersebut, Wilson juga menjelaskan beberapa statistik untuk Scoop, antara lain, Scoop telah diakses oleh 1.850 unique iPad devices. Jumlah majalah yang telah diunduh selama seminggu adalah 12.500 majalah, dengan rata-rata jumlah halaman yang dibaca adalah 40 halaman/bacaan/majalah, serta telah mendapatkan 600.000 pageview.

Untuk pengalaman penggunaan sendiri, meski saya tidak memiliki iPad, kebetulan teman-teman di HackerSpaceBDG ada yang memiliki iPad, saya mencoba mengunduh Scoop setelah satu hari diluncurkan. Pada awalnya proses unduhan majalah sangat lambat, namun setelah beberapa hari rilis, proses unduhan satu majalah rata-rata sekitar 20 menit. Proses membaca majalah juga cukup menyenangkan, meski memang tidak ada unsur tambahan lain karena hanya bersifat seperti e-reader biasa, Anda bisa membalik halaman majalah dengan cara ‘page flip’ atau melakukan tap pada bagian sisi majalah. Untuk review tambahan Anda bisa membaca artikel di e27 pada tautan ini.

Salah satu keuntungan yang diberikan Scoop adalah menyediakan berbagai majalah pada satu tempat, pertumbuhan iPad juga akan bertambah karena baru-baru ini secara resmi iPad telah tersedia di Apple Store secara online. Jika sebelum masuk resmi saja sudah banyak pengguna iPad, bisa dipastikan pertumbuhannya akan terus meningkat ketika konsumen bisa membeli secara langsung di pasar lokal.

Untuk media terbitan lokal memang beberapa sudah mencoba memasuki pasar yang diciptakan iPad, seperti misalnya Kompas yang menjadi salah satu pelopor media lokal yang menyediakan edisi mereka bagi para pengguna iPad. Industri terbitan/cetak memang menarik untuk dicermati, terutama untuk hubungannya dengan perkembangan internet, dampak menurunnya pertumbuhan dari industri cetak menjadi salah satu ‘korban’ dari tumbuhnya konten yang bisa diakses secara online. Kemunculan iPad membawa babak baru bagi para penerbit untuk masuk ke wilayah digital.

Selain berbagai majalah cetak yang telah tersedia dengan meluncurkan edisi iPad, untuk penerbit internasional, Virgin Digital Publishing (Richard Branson) juga beberapa hari yang lalu telah secara resmi meluncurkan majalah iPad pertama mereka bernama Project. Para pengamat teknologi dan media juga sedang menunggu ‘koran iPad’ keluaran taipan media Rupert Murdoch, The Daily, yang dikabarkan juga akan segera diluncurkan.

Kembali lagi ke Apps Foundry, sepertinya pemilihan untuk mengeluarkan produk bagi perangkat bergerak, khususnya iPad adalah pilihan yang cukup matang, dengan dukungan tim dibelakangnya (salah satunya Wilson Cuaca sebagai salah satu pengembang aplikasi mobile), pada awal peluncuran Scoop cukup menjanjikan, kini tinggal melihat adopsi pengguna mereka terutama untuk terbitan edisi malajah selanjutnya, dan bagaimana Scoop bisa mensiasati harga jual majalah mereka (sekitar $1.99-$4.99) untuk satu edisi yang sebenarnya masih tidak jauh berbeda dengan edisi majalah cetak/fisik.

Apakah para pembaca CUKUP KLIK SAJA ada yang sudah mencoba Scoop di iPad Anda? Bagaimana pendapat Anda dan pengalaman menggunakannya? Pendapat Anda bisa dituliskan pada kolom komentar.
READ MORE - Statistik Dari Scoop, Aplikasi Buatan Apps Foundry

Flock Rilis Versi Terbaru: Flock 3.5



Peramban Flock, yang menamakan diri mereka sebagai social web browser, merilis versi terbaru, Flock 3.5.

Sebelumnya Flock merilis versi 3.0 dan melakukan perombakan cukup besar dengan menggunakan Chromium sebagai teknologi dibelakang peramban mereka, sebelumnya menggunakan teknologi dari Mozilla Firefox. Namun, versi terbaru Flock yang menggunakan Chromium awalnya hanya tersedia untuk para pengguna Windows, tetapi kini versi 3.5 telah hadir dan bisa digunakan oleh pengguna Windows maupun Mac.

Selain pembaruan peramban yang kini bisa digunakan oleh para pengguna Mac, Flock versi terbaru telah menggunakan Chromium versi 7 dari sebelumnya versi 5. Flock memfokuskan diri mereka dengan memberikan fasilitas sosial langsung dari peramban. Dengan Flock pengguna bisa langsung beraktivitas sosial melalui Facebook, Twitter langsung dari peramban, Flock menyediakan sidebar yang digunakan sebagai navigasi akun sosial ini.

Selain Facebook dan Twitter Flock juga menyediakan update dari YouTube dan Flickr serta penambahan layanan LinkedIn. Seperti yang dituliskan GigaOm, penambahan layanan LinkedIn ini dijalankan oleh Flock karena banyak diminta oleh pengguna mereka.

Pembicaraan tentang Flock tentu akan melibatkan RockMelt, meski belakangan hadir, RockMelt mencuri perhatian sebagai peramban yang juga memfokuskan pada sisi sosial. RockMelt mengintegrasikan Facebook dalam proses penggunaanya. Untuk menimati berbagai fitur sosial, pengguna akan diminta untuk melakukan log masuk dengan akun Facebook.

Selain sama-sama menggunakan Chromium, RockMelt dan Flock juga sama-sama menonjolkan sisi sosial, panel kiri dan kanan serta panel kanan pada RockMelt dan panel kanan pada Flock versi terbaru digunakan untuk membaca timeline atau RSS. RockMelt dan Flock juga menyediakan button untuk melakukan update ke akun sosial, seperti yang dituliskan Mashable, Flock mengatakan bahwa jumlah klik yang harus dilakukan pengguna untuk melakukan share dengan peramban mereka, lebih sedikit jika dibandingkan dengan RockMelt.

Untuk penggunaan akun, RockMelt mengharuskan proses log masuk dengan akun Facebook sedangkan Flock mempersilahkan pengguna mendaftarkan diri dengan membuat akun di Flock dan melakukan personalisasi penggunaan Flock.

Beberapa fasilitas yang tersedia di Flock 3.5 antara lain, Search Bar yang selain memberikan fasilitas pencarian dari internet juga memberikan hasil pencarian dari relasi pengguna. Sidebar untuk melihat aktivitas sosial serta feeds dan fasilitas untuk membuat grup untuk mengorganisasikan feeds atau timeline untuk menghidari noise dari update yang tidak diinginkan.

Social browser mendapat banyak perhatian salah satunya dikarenakan perumbuhan pengguna media sosial serta pertumbuhan informasi di internet yang membutuhkan pengaturan informasi atau yang membutuhkan update dari feeds, secara langsung dan lebih mudah. Beberapa fasilitas yang tersedia memang mirip dengan dengan extension atau add-ons, namun integrasi secara langsung dengan berbagai fasilitas sosial bisa menjadi pilihan kemudahan dari penggunaan peramban.

Setelah Flock memperbaharui layanan mereka, kini kita tinggal melihat perkembangan selanjutnya dari RockMelt yang beberapa hari lalu juga merilis update pertama dari versi beta mereka. Meski pangsa pasar Flock dan RockMelt jauh lebih kecil dari peramban lain, ini seperti melihat balapan Moto GP, di mana pertarungan tidak hanya terjadi pada first group (grup pemimpin pasar atau ‘pengendara’ di baris depan) tetapi juga perebutan pangsa pasar di second group.

Untuk mengunduh Flock versi terbaru bisa dilakukan lewat tautan ini.
READ MORE - Flock Rilis Versi Terbaru: Flock 3.5

Lima Cara Mendapatkan Pekerjaan Dari YouTube

22 November 2010



Cukupkliksaja.Blogspot.Com menemukan beberapa lima cara menggunakan YouTube yang dapat digunakan untuk mendapatkan pekerjaan impian, Anda juga dapat menambahkan tips lainnya dengan memberikan komentar di bawah artikel ini.

1. Promosikan Diri Anda
Tom Ferry adalah sebagian orang yang terkenal dari YouTube. Ia adalah seorang pengusaha real estat dan penulis buku Life! By Design. Kepopulerannya di YouTube didapatkan karena kenekatannya memberikan pelatihan cara menjual real estate, lewat cara mempromosikan dirinya lewat YouTube itulah ia sekarang menjadi konsultan terkernal di dunia.

2. Posting dan Berdoalah
Banyak orang yang populer dari YouTube karena melakukan hal ini, mereka awalnya hanya iseng memposting video bakatnya ke YouTube, kemudian ada banyak orang yang menonton, akhirnya menjadi perbincangan dari mulut ke mulut dan berubah kehidupan mereka. 

3. Membangun Aplikasi
Stanford Feross Aboukhadijeh membuat fitur instan sistem pencarian video YouTube. Tak hanya membuat aplikasinya saja, ia juga mempromosikan fitur instan tersebut di YouTUbe. Karena produk yang ditawarkan Stanford sangat unik, akhirnya CEO YouTUbe, Chad Hurley memperkejakannya menjadi karyawan. Apabila Anda ingin mengikuti kisah sukses Stanford, mungkin Anda bisa membuat program, coding, hasil gambar, atau apapun yang dapat meningkatkan kinerja beberapa situs besar yang sudah ada, siapa tahu CEO-CEO besar yang ada di luar sana tertarik mengajak Anda bekerja sama dengan mereka?

4. Kreatif
Seorang sarjana berusia 23 tahun, Brian Freedman membangun sebuah portofolio untuk melamar di sebuah situs keuangan, iGrad. Tak lama setelah Brian memposting sembilan video fortofolio keuangannya, akhirnya iGrad memperkejakannya menjadi karyawan.

5. Mengikuti Kuis Online
Semakin populernya YouTube, takhayal saat ini banyak yang memanfaatkannya untuk membuat kuis-kuis dengan cara memposting video di YouTube. Salah satu kuis yang paling fenomenal hingga saat ini adalah pencarian dancer untuk dikontrak Ultra Records music video.
READ MORE - Lima Cara Mendapatkan Pekerjaan Dari YouTube